PUASA

A. PENGERTIAN PUASA


Puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.
Hukum puasa adalah wajib ain alas tiap-tiap muslim yang baligh, berakal sehat, tidak dalam bepergian (musafir), tidak sakit Berta tidak ada halangan bagi perempuan.
Firman Allah SWT :

"Makan dan minumlah kamu sehingga nampak benang yang putih dan benang hitam, yaitu fajar. " (QS. Al Bagarah : 187)

Sabda Nabi SAW:

“Apabila malam datang, Siang len.vap, dan matahari telah terbenam maka sesungguhnya telah datang waktu berbuka bagi orang yang berpuasa. " (HR. Bukhari dan Muslim)


Asbabun Nuzul Puasa :
Menurut catatan sejarah asbabunnuzulnya adalah ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau mendapatkan orang-orang yahudi melakukan puasa A’syura (10 Muharram). Mereka puasa pada hari dan tanggal itu sebagai kenang-kenangan dan bersyukur atas terlepasnya Nabi Musa dan sebagian kaum Bani Israil di zaman fir’aun (puasa itu disebut puasa Yom Kippur). Ketika itu Nabi Muhammad mengajak kaum muslimin melakukan puasa pada hari A’syura tersebut. Sampai akhirnya turunlah ayat (al-Baqarah:183-185) yang mewajibkan puasa dalam bulan itu sebagai suatu ibadah pokok, termasuk salah satu di antara hukum Islam yang lima.
 
B. MACAM-MACAM PUASA

1. Puasa Wajib, yaitu puasa bulan Ramadlan, puasa kafarat clan puasa nadzar.
2. Puasa Sunnat.
3. Puasa makruh.
4. Puasa haram, yaitu puasa pada hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adlha dan hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13 bulan Dzulhijah).

C. KETENTUAN PUASA RAMADLAN
  1. Dengan melihat bulan bagi orang yang melihat sendiri.
  2. Dengan mencukupkan bulan sya'ban 30 hari.
  3. Melihat (rukyat) bulan disaksikan dua orang saksi yang adil di depan hakim.
  4. Dengan khabar yang mutawatir yaitu khabar orang banyak yang tidak mungkin terjadi kebohongan.
  5. Percaya kepada orang yang melihat bulan.
  6. Dengan ilmu hisab atau ilmu perhitungan bulafi.


D. SYARAT WAJIB PUASA

1. Islam, tidak wajib puasa atas yang selain Islam.
2. Baligh, tidak wajib puasa atas anak-anak.
3. Kuat berpuasa, tidak wajib puasa atas orang yang sakit atau sudah tua.
4. Berakal sehat, tidak wajib atas orang gila.

E. RUKUN PUASA

1. Niat pada malamnya, yaitu tiap-tiap malam bulan Ramadlan. Nabi SAW bersabda:
"Barangsiapa yang tidak niat akan puasa pada malamnIva sebelum terbit fajar maka bukanlah ia puasa. " (HR. Lima orang AM Hadits)

F. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA.

1. Makan dan minum.
Makan dan minum yang membatalkan puasa adalah apabila dilakukan dengan sengaja. Apabila tidak disengaja seperti lupa, maka hal itu tidak membatalkan puasa.
2. Muntah yang disengaja, sekalipun tidak ada yang kembali ke dalam.
3. Bersetubuh. Jika seseorang membatalkan puasa dengan bersetubuh_ makala hares membayar kafarat benipa tiga pilihan, yaitu
a. Memerdekakan budak.
b. Jika tidak mampu, maka puasa dug bulan berturut-tunit.
c. Jika tidak mampu juga, maka memberi makan makanan yang mengenyangkan kepada 60 fakir miskin, tiap-tiap orang 1/2 liter.
4. Keluar darah haid atau nifas.
5. Gila. Jika gila itu datangnya siang hari, maka puasanya menjadi batal.
6. Keluar mani dengan sengaja (onani), sebab hal itu diqivaskan dengan bersetubuh. Adapun keluar mani karena mimpi yang tidak disengaja, maka tidak membatalkan puasa.

G. YANG DIPERBOLEHKANNYA BERBUKA

1. Orang sakit. Apabila sudah sembuh maka ia wajib mengganti pada bulan lain sesuai dengan puasa yang ditingggalkan.
2. Musafir, yaitu orang yang sedang mengadakan perjalanan jauh yang tidak kurang dari 93 km, tetapi di lain bulan ia wajib mengganti sesuai puasa yang ditinggalkan.
3. Orang tea yang sudah lemah, tidak kuat lagi puasa. Atasnya wajib membayar fidyah (sedekah) tiap hari 1/4 liter bergs atau yang sepadan dengan itu (makanan yang mengenyangkan) kepada fakir miskin.